Kamis, 22 November 2012

Curug Malela 2010 (penuh perjuangan untuk sampe sana

Curug Malela - Bandung Barat Curug Malela memiliki ketinggian sekitar 60-70 m dan lebar 50 m dengan hulu sungai berasal dari lereng utara Gunung Kendeng yang nantinya mengalir membentuk jaringan sungai Cidadap dan bermuara ke Cisokan.  Airnya sangat deras dan bila sedang beruntung kita dapat menyaksikan ratusan ekor monyet ekor panjang (macaca pasciscularis) sedang minum air di bawah Curug Malela. Curug Malela merupakan air terjun paling atas dari rangkaian tujuh air terjun sepanjang 1 km.  Urutannya adalah Curug Malela, Curug Katumiri, Curug Manglid, Curug Ngebul, Curug Sumpel, Curug Palisir dan ditutup dengan Curug Pameungpeuk.  Semua terletak di desa Cicadas, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat. Setiap air terjun tersebut memiliki kekhasan tersendiri.  Curug Malela memiliki air terjun yang terpisah saat jatuh dengan 5 jalur yang ada.  Curug Katumiri pada pukul 8-9 bisa memperlihatkan pelangi di badan air terjun.  Curug Ngebul adalah kebalikan dari Curug Malela, yaitu air yang jatuh justru berkumpul sehingga menimbulkan efek kabut dan suara yang menggelegar. Curug Manglid memiliki goa di belakang air terjunnya.  Curug Sumpel memiliki daerah di bawah air terjun yang lebar meski terlihat sempit dari kejauhan.  Curug Palisir mirip Curug Malela meski dengan ketinggian yang lebih rendah.  Terakhir, Curug Pameungpeuk adalah air terjun dengan muara antara Sungai Cidadap dan Cisoka yang terletak tidak jauh dari air terjunnya. Sebenarnya di kawasan ini (Kecamatan Rongga masih ada beberapa curug yang indah dan layak dikunjungi. Seperti Curug Buana, Curug Cilinggapayung dan Curug Nyandung.  Sayangnya untuk mencapai kedua tempat itu harus melalui medan yang berat dan rusak. Lokasi Terletak di perbatasan dengan Kabupaten Cianjur tepatnya di Kampung Manglid, Desa Cicadas, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat, Propinsi Jawa Barat. Peta dan Koordinat GPS:  7° 00' 38.01" S  107° 12' 22.00" E Aksesbilitas Ada dua jalur untuk mencapai Curug Malela ini, yaitu jalur melalui Sukabumi atau Cianjur, dan jalur dari Bandung atau Cimahi yang umumnya diambil karena mudah. Jika perjalanan dari kota Cimahi waktu yang dibutuhkan untuk mencapai curug sekitar 3 jam an.  Dari Cimahi perjalanan melalui daerah Batujajar, lalu kota Kecamatan Cihamelas dan Cililin.  Jalan yang dilalui umumnya berkelok namun kondisinya mulus.  Setelah melewati Cililin, selanjutnya memasuki kota Kecamatan Sindangkerta, Bunijaya, Gunung Halu, dan perkebunan teh Rongga. Selepas dari Kota Kecamatan Rongga, sekitar 8 km dari lokasi curug,  Kondisi jalan berubah menjadi berbatu dengan tanjakan curam.  Memasuki Desa Cicadas, untuk menuju lokasi curug tidak ada papan penunjuk arah. Setelah memarkir kendaraan di kampung terakhir, perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki dengan jarak kurang lebih 2 km.  Jalan yang dilalui adalah jalan setapak dengan kontur naik turn. Bila menggunakan kendaraan umum dari Bandung, perjalanan bisa dimulai dari Terminal Ciroyom menggunakan bis antar kota dengan rute menuju Buni jaya yang melewati Ciroyom, Cililin, Sindang Kerta, Gunung Halu dan Rongga dengan waktu tempuh sekitar 3-4 jam. Atau dari Terminal Leuwi Panjang menggunakan bis dengan jurusan Cimahi atau Cililn, kemudian lanjutkan dengan angkot ke Bunijaya. Tiba diterminal Bunijaya perjalanan dilanjutkan ke Desa Cicadas dengan menggunakan ojek sejauh kurang lebih 12 km menyusuri tebing dan jurang dengan kondisi jalan yang berbatu (off road) dan berliku-liku penuh dengan tikungan tajam.  Ongkos Ojek hingga ke Desa Cicadas ini sebesar Rp 4000 untuk sekali antar. Setelah itu dari pinggiran Desa Cicadas dilanjutkan dengan berjalan kaki 3 - 4  km melalui jalan setapak membelah hutan, menyusur sawah dan beberapa turunan yang curam bahkan menyisir jurang. parkir mobil yang berjarak sekitar 2 km dari lokasi Curug atau sekitar satu jam. . Tiket dan Parkir Akomodasi Jika mau pergi menggunakan angkutan umum bisa naik bis dari terminal Ciroyom:   Yaitu dengan mengambil jurusan Leuwi Panjang-Cijenuk dan turun dipertigaan Cijenuk Bunijaya, kemudian naik angkutan pedesaan yang hanya sedikit jumlahnya serta dilanjutkan dengan naik ojek hinggan ke Kampung Manglid. Kondisi Jalanan berkelok dengan kondisi jalan yang rusak bahkan tidak beraspal, berbatu dan licin namun pemandangan indah selalu ditemui sepanjang jalan.  Habis itu jalan kaki lintas alam sekitar 3 km Curug Malela masih dikatakan perawan atau belum terjamah. Kenapa demikian? Bayangin aja, jalanan masih tanah dan batu, belum ada tanda petunjuk tuk sampai ke Curug, serta belum ada retribusi tuk tempat wisatanya. Hanya berbekal banyak tanya dan meminta  penduduk tuk menuju lokasi. Perjalanan menggunakan kendaraan hanya sampai di hutan pinus saja, kami melanjutkan dengan trekking menurun selama 30 menit melewati jalan setapak yang masih baru. Begitu kami turun dari mobil, kami bertemu dengan penduduk yang sedang memperlebar jalan setapak menuju lokasi curug. Melewati semak belukar yang tinggi,  jurang, serta sawah tadah hujan milik penduduk setempat, akhirnya dari kejauhan kami sudah mendengar gemuruh suara air terjun Curug Malela. . Untuk berkunjung ke lokasi itu sangat mudah. Begitu tiba di Desa Cicadas, sudah ada warga setempat yang bersedia memandu Anda menuju ke lokasi air terjun. Meski potensinya luar biasa, infrastruktur yang dimiliki masih sangat minim. Badan jalan cukup sempit. Bahkan, tidak satu pun papan petunjuk terpasang guna memandu pengunjung menuju Curug Malela. Papan penunjuk arah hanya ada di Desa Cicadas. Padahal, dari kantor desa setempat menuju lokasi wisata masih 3 kilometer lagi. "Pada akhir pekan atau saat liburan, halaman kantor desa itu disulap menjadi tempat parkir bagi kendaraan roda empat yang dipakai para pengunjung," tutur Nugraha, pemandu wisata di lokasi air terjun. Adapun pengguna sepeda motor masih bisa menempuh jalan sejauh 2 kilometer dari kantor desa melalui jalan di tengah lahan Perhutani. Badan jalan itu memiliki lebar 1 meter. Sekitar 1 kilometer dari lokasi air terjun, sepeda motor harus diparkir pada tempat yang sudah disediakan. Jalan yang ada tidak dimungkinkan lagi untuk dilewati sepeda motor. Dari sana, Anda harus berjalan kaki sejauh sekitar 1 kilometer. Namun, kondisi udara kawasan itu sangat bersih dan sejuk sehingga perjalanan tetap menyenangkan dan menyegarkan. Apalagi, selama perjalanan terdengar suara deburan air terjun dari kejauhan. Legenda Mengenai asal usul, nama Malela diambil dari nama Eyang Tadjimalela, yang menurut penduduk sekitar, ngageugeuh (menguasai) kawasan tersebut. "Bahkan, kalau sedang kebetulan, dia bisa menampakkan dirinya. Beberapa waktu lalu, ada yang ngambil foto curug. Waktu dilihat, di bawahnya ada gambar kakek-kakek berjenggot dengan baju serba putih," kata Subarna. Aksesibilitas menjadi kendala utama yang menjadi hambatan pengembangan kawasan wisata ini. Dengan jarak sekitar 80 km arah barat daya dari pusat Kota Bandung, Desa Cicadas ini terbilang desa "paling ujung" dari Kab. Bandung Barat, yang berbatasan langsung dengan Kab. Cianjur. Untuk bisa mengunjungi desa ini dari Kota Bandung, diperlukan waktu sekitar 4 jam, dengan melewati beberapa kecamatan, yaitu Batujajar, Cililin, Sindangkerta, Gununghalu, hingga Kec. Rongga. Jika ingin menggunakan kendaraan umum, angkutan minibus dari Cimahi atau dari Bandung bisa menjadi pilihan. Hanya saja, angkutan ini hanya bisa sampai Sindangkerta. Sisa perjalanan harus ditempuh dengan ojek serta berjalan kaki. Selain itu, kendaraan pribadi bisa juga digunakan. Namun perlu diingat, kendaraan yang dimaksud haruslah kendaraan tinggi, bukan jenis sedan. Pasalnya, sekitar 10 km jalan menuju Desa Cicadas berada dalam kondisi rusak parah. Kendaraan itu pun hanya bisa digunakan hingga Desa Cicadas, tidak sampai Curug Malela. Kendaraan bisa dititipkan di rumah penduduk, dan perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki. Perjalanan menuju pusat curug berjarak sekitar 2 km, dengan medan yang sangat curam. Kendala pengembangan Curug Malela cukup kompleks, akses jalan sepanjang 12 kilometer dalam kondisi rusak berat. Lahannya pun milik Perhutani. Dari jalan umum, untuk sampai ke lokasi curuk harus berjalan kaki sepanjang hampir 1,5 kilometer dengan melewati bukit dan sawah. uinya, akses jalan menuju Curug Malela masih membutuhkan perbaikan. Hampir 1,5 kilometer lebih jalannya masih rusak berat. Tahun ini, pemerintah baru memperbaiki sekitar 1 km. "Untuk dikembangkan sebagai objek wisata, tak hanya lokasi objek wisatanya, tapi juga akses jalannya. Kalau akses jalannya tidak memadai, wisatawan mana yang mau berkunjung ke Curug Malela," ujarnya. Hingga kini belum ada kendaraan umum yang menuju Curug Malela. Jarak dari Kota Kec. Rongga ke Kp. Manglid sekitar 8 km. Begitu sampai di Manglid, perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki sejauh 2 km. "Kalau sedang musim hujan, jarak 2 km itu ditempuh dalam waktu hampir 1 jam. Lamanya perjalanan tak terlepas dari medan berat yang dilewati, seperti sawah dan naik turun bukit, Ketiadaan penunjuk arah sejak Kota Kecamatan Gununghalu membuat kita selalu bertanya kepada penduduk yang dilalui. Memang betul malu bertanya sesat di jalan, tapi kalau terlalu banyak bertanya karena ketiadaan penunjuk arah, pengelola daerahlah yang sesat di jalan birokrasinya. Jadi setelah banyak bertanya, jalan akan mengarahkan kita ke arah Bunijaya dan berbelok ke arah kanan di daerah yang dikenal sebagai Simpang Rongga. Jalan kemudian berkelok-kelok menyempit menanjak. Sekalipun beraspal baik, tapi lubang-lubang besar membuat kelancaran perjalanan terganggu. Di Kota Kecamatan Rongga, kita kembali dihadapkan pada persimpangan jalan dan terpaksa kembali bertanya. Jalan ke kiri yang diambil akan membawa kita ke daerah Kubang, Perkebunan teh Montaya. Jalan perkebunan asri yang diapit pohon-pohon mahoni dan damar membawa kita memasuki daerah perbukitan yang turun-naik berkelok-kelok pada jalan sempit. Beberapa kali kendaraan kita dapat langsung berhadapan pada kelokan sempit dengan kendaraan lain, atau terkejut ketika tiba-tiba pengendara ojek muncul di depan hidung kita dengan tiba-tiba. Perjalanan dari Gununghalu ke Kubang Montaya yang hanya berjarak kurang dari 20 km terpaksa harus ditempuh antara 1,5-2 jam perjalanan kendaraan roda empat, dengan banyak bertanya. Dari Simpang Kubang ke arah Cicadas kita akan didera jalan batu yang berlubang-lubang. Perlu waktu hampir satu jam menempuh jarak pendek tidak lebih dari 3 km itu. Sesampainya di Cicadas bukan berarti Curug Malela telah ada di depan kita. Jalan berikutnya berupa jalan perkebunan yang tidak dapat dilalui mobil biasa harus ditempuh dengan cara jalan kaki. Perlu waktu kira-kira satu jam untuk akhirnya mencapai Curug Malela setelah menuruni jalan setapak terjal dengan beberapa lereng hampir 70 derajat. Sangat melelahkan. Silakan bayangkan jalan kembali melalui rute yang sama. *gak akan kecewa cuyy*

Rabu, 21 November 2012

"Kusni Kasdut" Pejuang yang di pecundangi...

Akhir Dari Sebuah Perjalanan: Kisah Kusni Kasdut “Manusia tidak berhak mencabut nyawa orang, dan nafsu tidak bisa dibendung dengan ancaman,” (Sudarto, penasehat hukum Kusni Kasdut) Revolusi meruntuhkan sistem nilai lama dan menyusun sistem nilai baru. Sedikit orang merenung dan mempertanyakan segala sesuatu dalam revolusi itu. Kebanyakan bertindak, larut tanpa bentuk di dalamnya dan mencari identitas yang terus terlepas. Kalaupun ada, salah satu pencari itu bernama Kusni Kasdut. Semasa revolusi, Kusni ditugaskan melakukan hal-hal yang waktu itu dianggap perbuatan kepahlawanan. Akan tetapi selewat revolusi, perbuatan itu dinilai sebagai tindak pidana. Cerita demikian memang bisa didengar di mana pun, setelah revolusi selesai. Memang revolusi merupakan penjungkir-balikan segala nilai. Kusni Kasdut yang bernama asli Waluyo, adalah seorang anak yatim dari keluarga petani miskin di Blitar. Terlahir dengan kemiskinan yang terus menghantuinya, tanpa revolusi, mustahil dapat beristrikan seorang gadis indo dari keluarga menengah, sekali pun telah diindonesiakan sebagai Sri Sumarah Rahayu Edhiningsih. Istri yang ia cintai, ia kagumi, bahkan ia puja itu melahirkan tekad untuk memperbaiki kehidupannya. Ia mencoba mencari pekerjaan yang sepadan dengan martabatnya yang baru, dan kegagalan demi kegagalan ia dapat. Untuk kesekian kalinya-berbekal pengalaman semasa revolusi ‘45-ia berusaha masuk anggota TNI, tetapi ditolak. Penolakan ini disebabkan sebelumnya ia tak resmi terdaftar dalam kesatuan. Selain itu, pada kaki kirinya terdapat bekas tembakan yang ia dapat semasa perang fisik melawan Belanda. Akibatnya, cacat secara fisik. Kegagalan-kegagalan tersebut membentuknya ia seolah diperlakukan tidak adil oleh penguasa waktu itu, seperti ‘habis manis sepah dibuang’. Hal tersebut menimbulkan obsesi untuk merebut keadilan dengan sepucuk pistol, membenarkan diri memperoleh rejeki yang tak halal. Terlebih lagi membiarkan anak dan istrinya terlantar. Bersama teman senasip dan seperjuangan yang tak ada harapan untuk menyambung hidup, Kusni pun akhirnya merampok. Demikian kegagalan sosial ekonomi dan keterdamparan psikologi telah mengantar individu memasuki dunia hitam. Kusni tak sendiri. Masih banyak Kusni-kusni lain, seorang di antaranya adalah Bir Ali. Anak Cikini kecil (sekarang belakang hotel Sofyan), mantan suami penyanyi Ellya Khadam. Bernama lengkap Muhammad Ali dan dijuluki Bir Ali, karena kesukaannya menenggak bir sebelum melakukan aksi. Bir Ali-lah yang membunuh Ali Badjened (seorang Arab kaya raya ketika rumahnya di rampok). Pada mulanya, Kusni, dengan segala keramahan Usman, Mulyadi dan Abu Bakar mengundangnya masuk, bahkan memberikan posisi memimpin kepadanya. Kebetulan, ia memang dilahirkan dengan garis (insting) memimpin. Dan seperti buah terlarang, hal itu memang manis dan membuat ketagihan. Seperti seorang morfinis, Kusni tak dapat berhenti. Bahkan jeweran kuping dari seorang yang dikasihi dan dihormatinya, Subagio, tak mempan. Pengalaman tertangkap Belanda semasa revolusi, membuatnya memandang penjara sebagai lembaga tempat penyiksaan yang sah. Hanya untuk menghindari penangkapan, ia rela membunuh korbannya (itupun bila dianggap terlalu terpaksa). Berbekal sepucuk pistol, tahun 1960-an, Kusdi bersama Bir Ali merampok dan membunuh seorang Arab kaya raya bernama Ali Badjened. Ali Badjened dirampok sore hari ketika baru saja keluar dari kediamannya di kawasan Awab Alhajiri, Kebon Sirih. Dia meninggal saat itu juga akibat peluru yang ditembakkan dari jeep. Peristiwa ini sangat menggemparkan ketika itu, karena masalah perampokan disertai pembunuhan belum banyak terjadi seperti sekarang ini. Berselang satu tahun, tepatnya tanggal tgl 31 Mei 1961, Ibukota dibuat geger. Dimana terjadi perampokan di Museum Nasional Jakarta (Gedung Gajah). Bak sebuah film, Kusni yang menggunakan jeep dan mengenakan seragam ala polisi, menyandera pengunjung dan menembak mati seorang petugas museum. Dalam aksi ini, ia berhasil membawa lari 11 permata koleksi museum tersebut. Kusni Kasdut menjadi buronan terkenal. Sekian tahun menjadi buronan, Kusni Kasdut tertangkap ketika mencoba menggadaikan permata hasil rampokannya di Semarang. Petugas pegadaian curiga karena ukurannya yang tidak lazim. Akhirnya ia ditangkap, dijebloskan ke penjara dan dihukum mati atas rangkaian tindak kejahatannya. Memang, Kusni Kasdut bukanlah seorang pembunuh pathologik seperti Eddie Sampak dari Cianjur. Ia tak pernah terperosok ke dalam homoseksulitas seperti Henky Tupanwael. Di relung hatinya yang terdalam masih tersisa seberkas cahaya. Itu bisa dilihat dari usahanya menyelamatkan dua orang plonco dunia kejahatan, Roi dan Yoji, dari kehancuran total. Juga, kelakuannya sebagai napi cukup baik. Ia tak pernah berkelahi dengan sesama napi, dan kalau tak terpaksa tak pernah melawan petugas. Kusni Kasdut yang sempat dijuluki Robin Hood Indonesia, juga dikenal sebagai si Kancil. Selain gesit dan banyak akal, kemampuan lain yang pernah miliki adalah ia mampu melarikan diri dari penjara mana pun. Kisahnya ini tercatat sebanyak tujuh kali Kusni meloloskan diri dari penjara. Sementara, Jack Masrene, salah seorang penjahat legendaris Perancis, tercatat berhasil kabur dari penjara sebanyak lima kali. Kusni Kasdut mengakhiri hidupnya di depan regu tembak, Jack Masrene mati diberondong di jalanan ketika hendak menyalakan mobilnya yang tengah parkir. Begitulah akhir dari riwayat perjalanan Kusni Kasdut, yang pada masa perjuangan, ia seorang pemuda yang simpatik, ramah, juga sangat pendiam. Seorang mantan pejuang revolusi yang baik, betapa pun catatan kejahatannya, almarhum Kusni lebih terhormat ketimbang tuan-tuan quisling yang kini menikmati buah manis. Memang sejarah penuh ironi, dimana revolusi memakan anaknya. Dengan tegar, Ia menjalani hukuman mati di depan regu tembak pada 16 Februari 1980. Di atas makamnya hanya tertulis: “Ignatius Waluyo” . Nama hitamnya, Kusni Kasdut, telah lama dinyatakannya sendiri habis.  Yang hendak ditinggalkan hanyalah nama baptis. Itu adalah semacam simbol dia bukan manusia yang dulu pernah mengumbar kejahatan dengan tidak semena-mena, tapi seorang biasa yang mati dalam iman. Dan ia tidak bergurau, di muka rumah penjara Kalisosok sebelum berangkat ke tempat eksekusi, ketika ia berkata. “Semoga dalam perjalanan terakhir saya ini tidak ketemu setan … Haleluya… Haleluya…!” Tiga buah peluru tepat mengenai jantungnya dan lima yang lain di sekitar perutnya. Tugas 12 orang dari regu tembak polisi pagi itu, 16 Februari sekitar jam 04.35, selesai sudah: Kusni Kasdut, 52 tahun dinyatakan telah menjalani hukuman ditembak sampai mati. Waktu itu di langit bersinar tigaperempat rembulan malam ke-18. Di cakrawala sebelah utara nampak pijar-pijar kilat yang tak berbunyi. Nasib Kusni telah ditentukan, sejak Presiden Soeharto menolak permohonan grasinya. Kelakuannya juga baik sebagai narapidana teladan di Cipinang. Dan ia sendiri berharap dapat pengampunan. Tapi hukuman bagi kejahatan yang pernah dibuatnya memang, seperti katanya sendiri, sudah tidak tertanggungkan lagi. Ia dipidana mati bagi kejahatannya membunuh anggota polisi di Semarang. Ia dihukum penjara seumur hidup untuk nyawa Ali Bajened. Ia divonis 12 tahun penjara untuk lakonnya memimpin perampokan berlian di Museum Pusat. Dan ia diganjar 5 tahun untuk kejahatannya — yang pertama — menculik seorang dokter. Selama sebagai  narapidana, Kusni juga sudah 8 kali berusaha lari dari penjara dan tempat tahanan polisi. Hanya tiga kali ia gagal. Demikianlah, Kusni Kasdut dipanggil dari sel ke-5 blok B-II penjara Kalisosok (Surabaya) untuk diberitahu tentang penolakan grasinya oleh Presiden. Tak ada yang bisa meraba apa yang ada dalam pikirannya. Tapi petugas penjara melihat ia kembali ke selnya dengan langkah yang biasa-biasa saja. Tidak kaget? Kecewa? Mungkin. Sebelumnya Kusni sudah juga diberitahu: akhir hidupnya ditentukan pemerintah. Upaya hukum, seperti “amnesti” yang masih diharapkannya, tentu saja tak mungkin bisa diperolehnya. Keinginannya terakhir hanya ia mau duduk di tengah keluarganya. Itu terpenuhi. Sembilan jam sebelum diantar pergi oleh tim eksekutor, di ruang kebaktian Katolik di LP Kalisosok Kusni Kasdut dikelilingi keluarganya: Sunarti (istri keduanya), Ninik dan Bambang (anak dari istri pertama), Edi (menantu, suami Ninik) dan dua cucunya, anak Ninik. Itulah jamuannya yang terakhir-dengan capcai, mi dan ayam goreng. Tapi rupanya hanya orang yang menjelang mati itu yang dengan nikmat makan. Kusni, kemudian, memeluk Ninik. “Saya sebenarnya sudah tobat total sejak 1976,” katanya, seperti direkam seorang pendengarnya. “Situasilah yang membuat ayah jadi begini.” “Sebenarnya ayah ingin menghabiskan umur untuk mengabdi kepada Tuhan” , Tapi waktu terlalu pendek. Ninik dan yang lain menangis. “Diamlah,” lanjut ayahnya, “Ninik ‘kan sudah tahu, ayah sudah pasrah. Ayah yakin Tuhan sudah menyediakan tempat bagi ayah. Maafkanlah ayah.” Kedua cucunya, Eka dan Vera, mulai mengantuk. Kusni banyak berpesan, misalnya agar keluarganya saling mengunjungi. Ia juga minta kerelaan Edi, menantunya, agar menyekolahkan Eka dan Vera di sekolah Katolik. “Syukur kalau salah scorang di antaranya bisa ada yang jadi biarawati.” Lalu acara pemakaman juga dibicarakan. Mereka sepakat mengajukan permohonan agar jenazah dikuburkan di Probolinggo (Jawa Timur). Di saat terakhir Kusni menyerahkan sebuah bungkusan coklat kepada Bambang. Isinya sepotong kemeja safari, hem lengan panjang dan dua buah celana panjang. Pesan penghabisan sederhana, seperti urusan bisnis agar honor dari penerbit Gramedia, untuk riwayat hidup yang dibukukan oleh pengarang Parakitri, agar diurus. Itu, kata Kusni, “merupakan persembahan terakhir bapak kepada anak-cucu.” Lalu keluarga itu berpisah. Di malam menjelang ajal, Kusni hanya duduk dekat terali besi, merokok kretek, mengobrol dengan sipir, dan sekali-kali bersembahyang. Ketika tim eksekutor menjemputnya, sekitar jam 03.00, Kusni masih tetap jaga. Ia menolak mandi pagi. Setelah menyalami petugas yang selama ini mengurusnya, Kusni pun diiring meninggalkan selnya. Di muka penjara menunggu dua orang polisi: Kol. Pol. Harsono dan Mayor Pol. Sujono. Mereka adalah petugas yang menangkapnya setelah sebulan melarikan diri dari penjara Lowokwaru di Malang. Mereka memeluk dan mencium Kusni. Lalu dua buah mobil polisi pun memimpin iring-iringan 17 mobil meninggalkan Kalisosok. Banyak yang menyangka hukuman mati bagi Kusni Kasdut akan dilaksanakan di Pantai Kenjeran sebelah timur kota. Ternyata rombongan menuju barat laut. Di sekitar 8 km sebelum Gresik, iringan berhenti. Rombongan turun dari kendaraan dan berjalan kaki menuruti pematang-pematang tambak, untuk mencapai tanah yang agak datar berpohon rimbun dekat Selat Kamal. Di situ, segala sesuatunya telah siap. Kusni terpancang di sebuah tiang dengan sehelai kain menutupi mukanya. Romo Tandyo Sukmono membimbingnya berdoa. Lalu “Amin”. Dan peluru menggelegar. Tuhan, selesai sudah. ——- Saat-saat terakhir Kusni Kasdut ,  dijadikan ide untuk lagu dari band God Bless  yang dibaptis dengan judul , “Selamat Pagi Indonesia” di album “Cermin”.  Lirik lagu ini ditulis oleh Theodore KS, wartawan musik Harian Kompas yg jago menulis lirik lagu, arrangement lagu di gubah oleh Ian antono yang merupakan sahabat dari Theo sang penulis lirik. Selamat Pagi Indonesia  Sayap burung berkepak Menembus embun pagi Terbang menerjang keheningan Gerbang dini Terperanjat mendengar Derap langkahnya yang begitu tenang Melangkah menuju keabadian Rumpun bambu bergoyang Gemrisik dan melambai Seakan memberikan kata “selamat Jalan” Rumput-rumput nan hijau Bermandi embun tunduk dengan pilu Menatap dia pergi pagi ini Langkahnya.. Berderap dan pandangannya menatap ke depan Tegakkan.. Dadanya seakan dia menantang perang Di bibirnya terlukis senyum yang yakin akan kebenaran Matanya berbinar dalam keredupan Mulutnya bergerak menyusun doa terakhir baginya Yang meluncur menembus himpitan sepi kemanakah kucari Kebenaran… Kedamaian… Kasih sayang.. Kemana… (Kemana akan kucari) Surya merekah pagi Membuka tabir hari Tapi dia takkan kuasa melihat lagi Seandainya kuasa membuka mulut mungkin akan berkata (Selamat Pagi Indonesia, Cintaku) Bagaimanapun kejamnya dia saat itu, namun saat bertobat dia melahirkan sebuah karya yang bisa di nikmati di museum Gereja kathedral. Karya kusni kasdut juga bisa di nikmati di museum Gereja Khatedral Jakarta berupa lukisan dari gedebong pisang. Seperti yang dituturkan oleh Eduardus Suwito (pengurus Museum Katedral), “Sebagai tanda terima kasihnya, Kusni Kasdut memberikan lukisannya itu kepada Gereja Katedral Jakarta. Dan beberapa hari setelah itu, Kusni Kasdut ditembak mati.” Puisi Kusni Kasdut Haru – biru kehidupan adalah perlawanan tanpa penyesalan Kesalahan hanyalah lawan kata kebenaran Selanjutnya engkau pasti tahu Tahun 1976 ku bertobat Semua yang ada tak selalu terlihat Jarak antar saat begitu dekat Situasilah yang memaksa dan membuat kuberlari Rindukan terang pada pekat malam kuterjang Serpihan paku, kaca dan kawat berduri Bulan tak peduli, turuti kata hati Hati menderu-deru, belenggu memburu Beradu cepat dengan peluru Kusadari hidupku hanya menunggu suara 12 senapan dalam satu letupan Satu aba-aba pada satu sasaran yaitu ajalku…

Sabtu, 17 November 2012

blues napak tilas

Sejarah dan Perkembangan Musik Blues ASAL USUL BLUES Istilah blues resmi dipakai baru pada tahun 1910.Blues adalah sebuah aliran musik vokal dan instrumental yang berasal dari Amerika Serikat (AS). Nama blues lahir dari istilah blue yang dikonotasikan dengan perasaan frustatif dan melankolis.Musik bluesberangkat dari musik-musik spiritual dan pujian yang muncul dari komunitas mantan budak-budak Afrika di AS. Dan mulai berkembang pesat pada abad ke-19 M itu AS. Menurut penulis ,ilmuwan serta peneliti pada Schomburg Center for Research in Black Culture di New York, Sylviane Diouf,Blues memiliki relasi dengan tradisi masyarakat Muslim di Afrika Barat.Untuk membuktikan keterkaitan antara musik Blues Amerika dengan tradisi kaum Muslim, Diouf memutar dua rekaman. Yang pertama diperdengarkannya kepada publik yang hadir di sebuah ruangan Universitas Harvard adalah lantunan adzan (panggilan bagi umat Islam untuk menunaikan ibadah shalat). Setelah itu, Diouf memutar Levee Camp Holler. Rekaman kedua itu adalah lagu Blues lawas yang pertama kali muncul di Delta Mississippi sekitar 100 tahun yang lalu. Levee Camp Holler bukanlah lagu blues yang terbilang biasa. Lagu itu diciptakan oleh komunitas kulit hitam Muslim asal Afrika Barat yang bekerja di Amerika pasca-Perang Sipil.lagu Levee Camp Holler itu menekankan kata-kata yang terdengar bergetar. Menurut Diouf, langgam yang sengau antara laguBlues Levee Cam Holler yang mirip adzan juga merupakan bukti adanya pertautan antara keduanya. Guru Besar Ethnomusikologi dari Universitas Mainz, Jerman, bernama Prof Gehard Kubik juga menulis sebuah buku tentang relasi musik Blues dengan peradaban Islam di Afrika Barat berjudul, Africa and the Blues, yang diterbitkan University Press of Mississippi pada 1999.Prof Kubik telah membuktikannya. “Gaya vokal kebanyakan penyanyi Blues menggunakan melisma, intonasi bergelombang. Gaya vokal seperti itu merupakan peninggalan masyarakat di Afrika Barat yang telah melakukan kontak dengan dunia Islam sejak abad ke-7 dan 8 M,” paparnya. Melisma menggunakan banyak nada dalam satu suku kata. PERKEMBANGAN MUSIK BLUES Para musisi blues sebelumnya sering memakai banjo, dan seiring denganPerkembangan teknologi dalam instrumen musik, musisi musisi blues mulai menggunakan gitar.Musik blues pun terus berkembang. Bahkan di setiap daerah Amerika melahirkan warna musik blues yang berbeda seperti Chicago Blues (Muddy Waters, Koko Taylor), Delta Blues (Robert Lockwood jr), East Cost Blues (John Jackson) dan Texas Blues (Mike Morgan & The Crawl). Kemudian pada awal dekade 60-an musik blues di Amerika mengalami penurunan pamornya, sehingga para perusahaan rekaman amerika tidak mau mengontrak mereka.Sehingga band-band blues dari Inggris kemudian mengisi kekosongan itu. Para musisi Inggris seperti The rolling Stones, Eric Clapton,John Mayal dan Bluesbreaker akhirnya memberi suasana baru bagi para musisi blues Amerika. Modern electric blues adalah subgenre blues yang paling populer hingga saat ini. Dari genre tersebut, lahir puluhan tokoh musik blues seperti B.B. King, Buddy Guy, John Lee Hocker, Jhony Winter, Koko Taylor, Robert Cray, Taj Mahal, Dave Hole, Tinsley Ellis Freddie King, Stevie Ray Vaughan dan Kenny Wayne Shepherd. Gitaris Jimi Hendrix juga termasuk tokoh musik blues yang banyak mempengaruhi musisi lain.Dengan teknik permainan gitarnya yang baru, Jimi menjadi pionir dalammusik blues yang didominasi electric sound yang sangat impresif, yang kemudian menarik perhatian gitaris lainya untuk lebih mengeksplorasi sound.Jimi juga terkenal lewat nomor blues seperti red house dan voodoo child. Setelah era kemunculan Jimi Hendrix, banyak bermunculan musisi blues rock seperti mendiang Stevie Ray Vaughan, Tinsley Ellis, Taj Mahal dan Kenny Wayne Shepherd.

Kamis, 15 November 2012

Indonesia dan Rock N Roll

Ternyata Pelopor Musik Rock N Roll Dari Indonesia The Tielman Brothers. Band inilah yang meng-inspirasikan THE BEATLES!!! band ini datang sebelum masa-masa Rock and Roll… dan band ini adalah “ORANG INDONESIA!!!”Padahal jauh sebelum The Beatles terkenal dan saat beatles masih manggung di cafe2 dan bar kecil di jerman tielman brothers telah wara wiri di stasiun televisi Jerman,Perlu di catat menurut sejarah Paul Mc Cartney sering mendatangi show band-band Indorock di jerman dan dia sangat terinspirasi akan musik-musik band indorock. Ada beberapa fakta yang sangat mengejutkan dari band ini. Jauh sebelum publik rock terpesona dan berdecak kagum dengan permainan gila gitaris Jimi Hendrix pada tahun 1967, salah satu personil TheTielman Brothers, Andy Tielman, sang frontman telah memulai teknik tersebut pada tahun 1956 atau 11 tahun sebelum Jimi Hendrix bereksperimen dengan gitarnya. Gaya Andy dan teknik gitarnya sangat memukau. Gitar yang dipetik menggunakan tangan di belakang kepala, gigi, kaki, jauh mendahului Jimi Hendrix. Konon, Paul McCartney ternyata mengagumi band ini dan terinspirasi The Tielman Brothers sebelum The Beatles terkenal pada awal 1960-an. Maklumlah, The Tielman Brothers telah membawakan lagu-lagu rock n roll jauh sebelum The Beatles muncul. Saat The Beatles manggung pertama kali di Jerman, grup band asal Inggris ini sempat melihat penampilan The Tielmans Brothers yang manggung menggunakan Hofner Violin bass. Dan saat itulah untuk yang pertamakalinya Paul melihat Bass Violin Hofner. Andy Tielmans sang gitaris memakai Fender Jazz Master khusus 10 strings. Fender sengaja mengirim representative-nya ke Jerman saat itu untuk merancang gitar buat Andy Tielmans. Dengan membawa budaya tropis dan kecintaan kepada gitar, mereka melahirkan Indorock yang bercirikan dominasi gitar yang dipadukan dengan musik Hawaii, country, dan Rock n Roll. Panggung tempat mereka bermain selalu dipenuhi aksi-aksi spektakuler di jamannya : style main gitar dengan meliuk ala Heavy Metal 80-an, aksi manggung liar ala Punk, main drum sambil berdiri ala Lars Ulrich Metallica, dan mbetot bas di bawah ala Korn. Jauh sebelum Jimi Hendrix, Jimmy Page, atau Ritchie Blackmore mempopulerkan atraksi bermain gitar dengan gigi, di belakang kepala atau di belakang badan, Andy Tielman telah memperkenalkan aksi akrobatik legendaris ini sejak tahun 1957 bersama The Tielman Brothers. Dedikasi dan inovasi Andy yang sangat berpengaruh bagi perkembangan budaya pop belanda membawa gelar The Godfather of Dutch Rock & Roll, The Uncrowned King of Indorock, dan penghargaan Order of the Orange-Nassau ke pangkuannya. SEJARAHNYA The Tielman Brothers adalah sebuah grup musik asal Maluku, Indonesia. Musik mereka beraliran rock and roll, namun orang-orang di Belanda biasa menyebut musik yang mereka usung beraliran Indorock. The Tielman Brothers pernah tampil di Istana Negara dihadapan Presiden Soekarno. Karir rekaman mereka dimulai ketika keluarga Tielman pada tahun 1957 hijrah dan menetap di Breda, Belanda. Nama The Tielman Brothers lebih dikenal di Eropa, terutama Belanda. Di Indonesia sendiri, nama The Tielman Brothers masih menjadi nama yang asing, sebuah kenyataan yang sangat disayangkan. Perjalanan musik The Tielman Brothers dimulai di Surabaya pada tahun 1945, dimana empat kakak beradik laki-laki dan seorang adik perempuannya, Jane, sering tampil membawakan lagu-lagu dan tarian daerah. Kemampuan musik mereka diturunkan dari sang ayah, Herman Tielman, seorang kapten tentara KNIL, yang sering bermain musik bersama teman-temannya dirumahnya di Surabaya. Berawal dari ketertarikan Ponthon untuk memainkan contrabass yang diikuti saudara-saudaranya yang lain. Reggy mempelajari banjo, Loulou mempelajari drum, dan Andy mempelajari gitar. Penampilan pertama mereka pada acara pesta di rumahnya membuat teman-teman ayahnya kagum dengan membawakan lagu-lagu sulit seperti Tiger Rag dan 12th Street Rag. Sejak saat itu mereka sering tampil di acara-acara pribadi di Surabaya. Tawaran tampil pun berdatangan dari berbagai daerah di Indonesia. Sampai pada akhirnya pada tahun 1957 mereka sekeluarga memutuskan untuk hijrah ke Belanda. ~ Andy Tielman                        : Vokal, Gitar ~ Reggy Tielman                       : gitar, Banjo, vokal ~ Ponthon Tielman                     : Contrabass, gitar, vokal ~ Loulou (Herman Lawrence) Tielman   : Drum, vokal ~ Jane (Janette Loraine) Tielman      : vokal

Rock napak tilas

MUSIK ROCK A. Pengertian dan sejarahnya Musik rock adalah genre musik populer yang mulai diketahui secara umum pada pertengahan tahun 50an. Akarnya berasal dari rhythm and blues, musik country dari tahun 40 dan 50-an serta berbagai pengaruh lainnya. Selanjutnya, musik rock juga mengambil gaya dari berbagai musik lainnya, termasuk musik rakyat (folk music), jazz dan musik klasik. Bunyi khas dari musik rock sering berkisar sekitar gitar listrik atau gitar akustik, dan penggunaan back beat yang sangat kentara pada rhythm section dengan gitar bass dan drum, dan kibor seperti organ, piano atau sejak 70-an, synthesizer. Disamping gitar atau kibor, saksofon dan harmonika bergaya blues kadang digunakan sebagai instrumen musik solo. Dalam bentuk murninya, musik rock "mempunyai tiga chords, bakcbeat yang konsisten dan mencolok dan melody yang menarik". Pada akhir tahun 60-an dan awal 70-an, musk rock berkembang menjadi beberapa jenis. Yang bercampur dengan musik folk (musik daerah di amerika) menjadi folk rock, dengan blues menjadi blues-rock dan dengan jazz, menjadi jazz-rock fusion. Pada tahun 70an, rock menggabungkan pengaruh dari soul, funk, dan musik latin. Juga di tahun 70an, rock berkembang menjadi berbagai subgenre (sub-kategori) seperti soft rock, glam rock, heavy metal, hard rock, progressive rock, dan punk rock. Sub kategori rock yang mencuat ditahun 80an termasuk New Wave, hardcore punk dan alternative rock. Pada tahun 90an terdapat grunge, Britpop, indie rock dan nu metal. Sebuah kelompuk pemusik yang mengkhususkan diri memainkan musik rock dijuluki rock band atau rock group (grup musik rock). Rock group banyak yang terdiri dari pemain gitar, penyanyi utama (lead singer), pemain gitar bass, dan drummer (pemain drum), membentuk sebuah quartet. Beberapa group menanggalkan satu atau dua posisi di atas dan/atau menggunakan pennyanyi utama sebagai pemain alat musik disamping menyanyi, membentuk duo atau trio. Group lainnya memiliki pemusik tambahan seperti dua rhythm gitar dan atau seorang keyboardist (pemain kibor). Agak lebih jarang, penggunaan alat musik bersenar seperti biola, cello atau alat tiup seperti saksofon, trompet atau trombon. B. Evolusi Musik Rock Tahun 1950-an - awal 1960-an: Rock and roll Classic rock Progressive rock Tahun 1970-an: Psychedelic rock Hard rock Punk Rock Heavy metal Hardcore punk Tahun 1980-an: Alternative rock Glam metal Speed metal Avant-garde metal Extreme metal/Underground metal: Thrash metal Death metal Black metal Grindcore Gothic metal Doom metal Industrial metal Tahun 1990-an: Grunge Britpop Indie rock Ragam hibrid: Rap rock Pop punk Post-grunge Nu metal Tahun 2000-an: Emo Cuma sekedar Informasi^^ semoga Topik ini bermanfaat bagi semuanya Di forum ini ada yang suka musik Rock ?? \m/ Classic version

Selasa, 13 November 2012

music 'n drug

Apa yang Kita rasakan saat mendengarkan musik favorit Kita? Pastinya Kita akan merasa enjoy, senang, tenang, dan lain-lain. Musik memang sudah dari dulu menjadi bagian dari hidup manusia. Bahkan mungkin ada orang yang tidak bisa hidup tanpa musik. Berbagai penelitian ilmiah mengenai musik telah tersebar di pelosok dunia, dari mulai teori sampai pada manfaat musik itu sendiri bagi manusia. Namun, apakah Kita tahu dari mana munculnya ‘rasa’ ketika seseorang mendengarkan musik? Pengaruh dari luar atau dari dalam manusia itu sendiri? Drugs kadang banyak disalahgunakan orang orang saat mendengarkan musik. Banyak yang bilang kalau substance yang ada di dalamnya bisa meningkatkan kenikmatan mendengarkan musik. Ada juga yang bilang kalau dia gak perlu drugs, karena menurut dia Music is the Drug. Ketika sedang dalam perjalanan, sedang merasa kecewa, senang, dan berbagai macam perasaan, musik bisa menjadi obat yang paling ampuh untuk mengatasi perasaan-perasaan tersebut. Otak seakan memberikan sinyal kepada tubuh manusia untuk rileks dan mungkin muncul perasaan senang ketika musik diterima oleh otak manusia. Lantas yang menjadi pertanyaan lebih lanjut adalah, dari mana ‘rasa’ yang muncul ketika mendengarkan musik itu berasal? Nah, music is drugs ternyata bukan sekedar mitos. Hal ini telah dibuktikan oleh sejumlah penelitian ilmiah yang dilakukan di sejumlah negara belakangan ini. Contohnya seperti pada penelitian yang dilakukan di Kanada, tepatnya di The Neuro and at the Centre for Interdisciplinary Research in Music, Media, and Technology (CIRMMT) dan didukung oleh Canadian Institutes of Health Research, the Natural Science and Engineering Research Council, dan CIRMMT. Para peneliti melakukan riset secara ilmiah bagaimana musik bisa menjadi obat bagi tubuh manusia. Apa yang membuat musik bisa berfungsi seperti itu? Hasil penelitian menunjukkan, musik dapat membuat otak melepaskan senyawa yang membuat orang senang, tak peduli apa pun jenisnya. Ketika kita mendengarkan musik favorit, otak akan memicu reaksi kimia dalam tubuh seperti halnya ketika kita sedang bercinta, makan makanan enak, atau mengonsumsi obat. Obat di sini maksudnya adalah obat-obatan terlarang yang bisa membuat fly, halusinasi, senang sesaat, dll. Tanpa menggunakan obat-obatan terlarang tadi, musik bisa menimbulkan efek yang sama ke dalam tubuh manusia. Mungkin itu sebabnya musik bisa jadi sangat menenangkan dan dikenal sebagai bahasa yang universal karena ia bisa menjembatani perbedaan-perbedaan atau batasan budaya yang ada di dunia.populer. Orang bisa menyampaikan perasaannya tanpa harus berkata-kata. Di balik semua teori tentang musik, ternyata ada sesuatu di balik musik itu sendiri yang dapat memberikan berbagai efek kepada manusia. Efek musik yang ditimbulkan ternyata dahsyat sekali dan sangat berpengaruh pada kehidupan manusia. Salah satunya adalah yang temuan baru akhir-akhir ini tentang efek yang terkait dengan dopamin dalam tuibuh manusia yang berhubungan dengan sistem kesenangan otak, memberikan rasa nikmat, dan penguatan untuk memotivasi seseorang secara proaktif untuk melakukan kegiatan tertentu ketika mendengarkan musik. Apa Itu Dopamin? Tim peneliti di Argentina dan Brazil menemukan peran penting "neurotransmitter dopamine" dalam memperkuat daya ingat. Penelitian yang diterbitkan Majalah "Science" itu berlangsung dua tahun dan dipimpin oleh para profesor PUC-RS, Martin Cammarota, Janine Rossato, Lia Bevilaqua dan Ivan Izquierdo, serta Profesor Jorge Media, yang sedang berkunjung, dari Buenos Aires University.     Melalui percobaan biokimia pada tikus, para ilmuwan berhasil memperlihatkan "dopamine" bertanggung jawab atas ingatan dan tak terlupakannya peristiwa trauma jangka-panjang. Menurut para ilmuwan, 12 jam setelah peristiwa penting yang dalam percobaan tersebut semua tikus disengat listrik, otak menghasilkan dopamin dosis tinggi  sehingga semua tikus ingat pengalaman menyakitkan itu untuk jangka waktu lama.     Namun jika otak tikus tak menghasilkan "dopamin" pada tahap itu, kejadian tersebut terlupakan, dan semua tikus takkan menghindari sengatan listrik kedua. Gangguan itu dapat menjelaskan mengapa pecandu narkoba cenderung memiliki perilaku yang merusak. Menurut Profesor Cammarota, dengan mengetahui bagaimana ingatan mengenai peristiwa itu terjadi, para ilmuwan di masa depan bisa menghasilkan obat untuk membantu pasien gangguan daya ingat seperti penyakit Alzheimer atau perilaku yang pecandu narkoba. Begitu juga halnya dopamin dengan musik yang biasanya membantu orang merasakan kenikmatan saat makan dan juga terlibat dalam menghasilkan euforia dari penggunaan narkoba. Para peneliti di Kanada juga melakukan eksperimen dengan memindai otak delapan relawan yang dipilih karena mereka mengaku merasa tergugah oleh bagian tertentu dalam alunan musik kesayangan mereka. Karakteristik itu membuat para peneliti dapat mempelajari cara otak mengantisipasi musik. Hasilnya, orang yang menikmati musik tapi tidak merasa tergugah, juga mengalami efek dopamin. Pemindaian otak menunjukkan otak partisipan memompa lebih banyak dopamin di area yang disebut  striatum saat mendengarkan bagian favorit dari suatu musik daripada bagian lainnya. Dan dalam studi terbaru ditunjukkan bahwa pemindaian otak manusia saat mendengarkan musik juga memperlihatkan pelepasan dopamin secara langsung. Hubungan dengan dopamin ini dapat membantu menjelaskan mengapa musik begitu luas popular di seluruh budaya. What is dopamine? Dalam penelitian, peneliti hanya menggunakan musik instrumental. Hal ini menunjukkan bahwa tidak memerlukan suara vokal untuk dapat menghasilkan respon dopamin. Studi ini telah menambah bukti mengapa mendengarkan musik bisa sangat baik untuk kesehatan. Mendengarkan musik memiliki banyak khasiat, di antaranya mengurangi rasa sakit, meredakan stress, menyehatkan jantung, merangsang sel otak, membantu tidur nyenyak hingga mempercepat proses penyembuhan penyakit. Di Indonesia, belum ada studi khusus mengenai dopamin. Namun sudah ada yang meneliti mengenai pengaruh musik untuk rumah sakit sebagai pengganti obat anti depresan ketika pasien akan menjalani operasi. Dosen Metode Perkembangan Musik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Dra. Rita Milyartini MSi, mengatakan, berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa musik dapat meningkatkan kreativitas, membangun kepercayaan diri, mengembangkan keterampilan social, dan meningkatkan keterampilan  motorik, persepsi serta perkembangan psikomotorik. Dengan terapi musik ini, kata Rita, efeknya juga akan memberi rasa tenang dan santai bukan hanya pada pasien yang akan menjalani operasi, tim medis pun bisa memanfaatkan terapi musik agar lebih rileks saat pelaksanaan operasi. Manfaat musik sebagai obat depresan ini  sudah diterapkan di rumah sakit di luar negeri. Namun di Indonesia, terapi musik sebelum menjalani operasi belum familiar. Kutipan: berbagai sumber.

kenapa ganja legal?

“Ganja, 12.000 tahun menyuburkan peradaban manusia”. Petikan kalimat yang selalu terngiang mengingat sandangan status hukum ganja saat ini. Kalaulah benar durasi dalam kalimat itu, berarti sudah 10.000 tahun kiprah ganja bersama manusia sebelum peradaban modern mulai mencatat waktu masehi. Share on printShare on emailMore Sharing Services Peristiwa besar apa kiranya yang membuat jangka waktu selama itu seolah tak pernah terjadi? Sejak kapan pula ganja menyandang status hukum ilegal? Bersumber dari buku “The Emperor Wears No Clothes” karya mendiang Jack Herer, tertulislah tulisan rangkum berikut ini: Berawal dari konspirasi raksasa-raksasa industri Amerika di akhir abad 19, gejala intimidasi terhadap ganja mulai tercium ketika Dupont (salah satu raksasa industri saat itu), memonopoli industri bahan peledak berbahan “Hemp Hurds” dengan cara membeli dan mengkonsolidasikan beberapa perusahaan kecil yang sedang berkembang. Usaha ini mereka lakukan setelah menyadari potensi ganja dan pasarnya, bahkan dalam industri dinamit. Hasilnya, Dupont pun berjaya di industri ini dan menjadi perusahaan terbesar yang memasok 40% stock amunisi kepada sekutu-sekutunya saat perang dunia pertama. Hal ini juga lantas mengisi berita di Popular Mechanics ’38 yang menyatakan “Thousands of tons of hemp hurds are used every year by one large powder company for the manufacture of dynamite and TNT.” Tidak berhenti di situ, pada akhir tahun 1920 Dupont melanjutkan konsolidasi ke arah pemerintah federal Amerika dan berhasil menguasai sebagian besar industri textile dalam negeri. Berawal dari monopoli ini, para peneliti dan ahli kimia Dupont menemukan potensi kandungan selulosa ganja sesungguhnya jauh di atas pengetahuan umum sebelumnya. Pada saat itu tidak ada yang lebih paham dari para peneliti Dupont, bahwa 77% bagian pohon ganja adalah sumber selulosa (bahan kertas, plastik, rayon) alami terbaik. Tak heran jika pada pertengahan tahun 1930, ditemukannya teknologi mekanik baru pemisah serat ganja dan mesin pemisah selulosa dengan harga terjangkau oleh petani/industri kecil ganja membuat Dupont serta raksasa industri lainnya kebakaran jenggot. Terlebih pada saat yang sama di tahun 1937, Dupont baru saja mematenkan proses produksi plastik berbahan minyak bumi dan batubara sebagai bisnis mereka. Juga industri sulfat kimia baru untuk memproses pembuatan kertas dari kayu hutan. Kemajuan industri-industri kecil ganja ini sangat mungkin merugikan 80% bisnis kertas, plastik sintetis, dan minyak bumi raksasa-raksasa ini. Bukan hanya Dupont yang merasakan pentingnya ganja dieliminasi dari lahan industri mereka, Andrew Mellon dari The Mellon Bank of Pittsburgh sebagai banker di belakang Dupont dan William Randolph Hearst dari Hearst Paper Manufacturing merasakan ketakutan yang sama. Terlebih Randolph Hearst, yang sebenarnya menyadari ancaman dari ganja terhadap industri kertasnya lebih awal. Selain pabrik kertas dari kayu, Hearst, yang juga mengepalai perusahaan percetakan dan penerbit koran sudah melakukan intimidasi terhadap ganja sejak 1898. Dimulai setelah ditemukannya 800.000 hektar ladang ganja di area hutan kayu miliknya di meksiko. Nyaris 3 dekade setelahnya, Hearst menjadikan ganja sebagai kambing hitam di setiap halaman utama korannya. Salah satu contohnya adalah, ketika Hearst mengklaim bahwa hampir seluruh kekerasan, perkosaan oleh kulit hitam terhadap kulit putih dilatarbelakangi oleh ganja. Hasilnya, ratusan ribu kulit hitam dan orang-orang meksiko dipenjara karena isu ini. Korannya jugalah yang mempopulerkan kata “Marijuana” sebagai kutukan terhadap ganja melalui pengulangan-pengulangan berjangka panjang di setiap halaman utamanya, sehingga berhasil menghapuskan kata “Hemp” dan nama ilmiah asli ganja “Cannabis“. Berdasarkan ketakutan terhadap ancaman serupa inilah akhirnya diadakan pertemuan rahasia pertama oleh para “mandor” industri dan banker-bankernya tahun 1931 untuk menyatukan kekuatan melawan ganja, “The environmentally-sane natural source“. Pertemuan ini dihadiri oleh Dupont, Hearst, dan Andrew Mellon yang saat itu memiliki kuasa di pemerintahan federal (Secretary of The Treasury). Hasil dari konsolidasi antara para raksasa ini adalah diangkatnya Harry J. Anslinger (keponakan ipar Andrew Mellon) sebagai kepala Federal Bureau of Narcotic and Dangerous Drug (FBNDD) yang pada saat itu mendadak dibentuk. Semenjak saat itu sampai 1937, banyak pertemuan rahasia dilakukan terkait rancangan undang-undang untuk ganja, sampai akhirnya “Marijuana Tax Act” diresmikan pemerintah Amerika pada tanggal 2 Agustus 1937. Dalam masa jabatannya ini (31 tahun), Anslinger sangat gencar menyebarkan propaganda buruk tentang ganja atas nama marijuana. Banyak pihak-pihak independent seperti ilmuan-ilmuan universitas membantah tudingan-tudingan buruk anslinger yang tidak beralasan. Alhasil, undang-undang baru yang melarang segala penelitian tentang ganja (tanpa seijin pribadi Anslinger) dikeluarkan sebagai reaksi sangkala-sangkalan itu. Semakin dalam terkubur sejak saat itu nama Cannabis atau Hemp dibawah julukan barunya yang penuh cemar, Marijuana. Dan terus berlanjut hingga kini sandangan hukum ganja semenjak diberlakukannya Marijuana Tax Act 1937. Begitulah kiranya rangkuman hari-hari terakhir ganja bergelar LEGAL. Untuk bacaan selengkapnya, silakan dibaca di The Emperor Wears No Clothes chapter ke-4, halaman 25-39 dan juga mengenai Marijuana Tax Act: http://en.wikipedia.org/wiki/Marihuana_Tax_Act_of_1937 *Awalnya, Marijuana Tax Act ini tidak sepenuhnya mengilegalkan, dengan mengenakan pajak U$.1 per ounce, dan U$.100 per ounce jika pemiliknya tidak teregistrasi. Faktanya, banyak penyelewengan hukum yang seringkali menyebabkan hukuman penjara sampai 5 tahun atau denda yang berlipat-lipat hingga U$.2000. Lalu apa bedanya dengan sekarang?

Senin, 12 November 2012

ganja legal

Legalisasi Ganja Menang di Colorado & Washington by CIPTA on NOVEMBER 11, 2012 · in ARTIKEL PILIHAN Inisiatif Legalisasi Ganja Colorado dan Washington berhasil melegalkan ganja melalui pemungutan suara inisiatif yang digelar 6 November 2012. Colorado (Amandemen 64) menang dengan suara 53,28% setuju. Kemudian Washington (Inisiatif 502) dengan perolehan suara 55,30%. Sayangnya, pemungutan suara serupa di Oregon (Measure 80), gagal dengan suara 44,20%. Akan tetapi pemerintah federal, DEA (Drug Enforcement Administration’s) tidak mengakui kemenangan legalisasi ganja di kedua negara bagian tersebut dengan alasan sampai sekarang belum pernah ada perubahan dalam undang-undang pengendalian zat (Controlled Substances Act 1970). Gubernur Colorado juga mengatakan bahwa sebenarnya ia tidak mendukung Amandemen 64, tapi bagaimanapun juga kita harus menghormati hasil pemungutan suara karena rakyat telah memilih. Kemenangan legalisasi ganja di kedua negara bagian AS ini bersamaan dengan kemenangan Barack Obama yang kedua kalinya sebagai presiden AS. Banyak komentar diseputar kemenangan ini, “apakah ini ada kaitannya dengan Obama yang juga pernah menjadi penikmat ganja dimasa mudanya?” Sampai hari ini di AS sudah ada 18 negara bagian yang melegalkan ganja untuk kegunaan medis dengan Massachusetts sebagai negara terakhir yang melegalkannya seminggu yang lalu. Pada tahun 2010 lalu, California pernah menggelar pemungutan suara (Proposition 19) namun sayangnya kalah dengan angka 46%. Dengan kemenangan Colorado dan Washington akan membuka mata dunia internasional mengenai pentingnya suatu aturan hukum yang mengatur peredaran ganja dan bukan melarangnya. (cpt) Tagged with: California • Colorado • legalisasi ganja • Obama • Oregon • Washington